Mengenai Saya

Foto saya
Pamekasan, Jawa Timur
Nyentrik dan Elegan

Jumat, 30 Desember 2011

Catatan Akhir Tahun


30 Desember 2011
Dear,  Princes

Kutulis catatan ini empat hari setelah perayaan natal, tepat empat hari setelah seharian kita beradu canda lewat Facebook dan sentilan SMS. Tahukah kau, bahwa aku sangat tidak membanggakan hari itu. aku berharap kau bisa melupakannya meski kau tak bisa. Cinta itu tak bisa dipaksakan, dan tak bisa dihindari.

Sebelum ini, aku tak pernah merasakan cinta seluas ini, aku tak pernah mendapatkan seseorang yang menghargaiku selekat ini. Kau datang di musim dingin yang kaku dan memberiku kehangatan, sampai2 aku leluasa untuk tertawa dan tersenyum. Tak ada keindahan sebagaimana aku rasa pada penghujung akhir tahun, pada saat2 di mana kita akan menambah jumlah usia di kerutan kening.
Aku tak pernah menghawatirkan apapun yang akan terjadi belakangan ini, apakah kau akan jadi milikku dan kita menjalin bahtera pernikahan, atau tidak sama sekali. Karena aku yakin, Tuhan memiliki kekuasaanNya, Tuhan akan memberikan rahmatNya jika itu memang pantas untuk kita. Tuhan akan mengabulkan kita sebagaimana kita masih meyakini bahwa Tuhan akan mengabulkan.

Aku ingat saat kau berkata lirih di dengung ponsel, "Apa kau pernah merasakan cinta yang hangat, ingatlah ini... Cinta, adalah apa yang aku ucapkan tiap kali untukmu. Cinta adalah apa yang aku selalu ekspresikan untukmu... Cinta adalah apa yang sama2 kita rasakan." Kau bersenda seolah aku benar-benar telah kau miliki. Dan kau tetap eksis dengan hasrat memilikiku meski pada suatu ketika aku pernah memberimu satu hal yang sangat membingungkan. Maaf, aku tak ingin dibudak cinta. tak pernah ada perempuan dalam pikiranku.

Tapi aku menyadari satu hal, aku bukanlah Tuhan yang bisa menentukan takdirmu, aku juga bukan iblis yang bisa merayu untuk sekedar memenuhi obsesi cinta. Aku hanya manusia, yang selalu membutuhkan sahabat setiap saat, tapi bukan berarti itu cinta, kasih sayang atau apapun.

The last, aku ucapkan terima kasih atas apa yang pernah kau lakukan untukku, untuk waktu-waktu yang telah kau korbankan untuk menemaniku. Tapi perlu kau ingat, "Tak pernah ada kata cinta dariku untuk siapa pun, kecuali ia memang pantas kucintai"

as Your Freind,

Raden Mas Kaff

Kamis, 22 Desember 2011

No More Destination

aku ingin mengutarakan ini sejak lama, sejak awal kali aku melihat kau tersenyum bermanja-manja bersama temanmu yang lain.

Oya, mungkin kau tak tahu aku dan aku tak tahu kamu. Aku tak tahu apa yang kau suka, kau juga tak tahu apa yang aku suka. Kita belum saling kenal dengan jelas.

Entah, mungkin aku terlalu tertutup untuk urusan privasi, atau mungkin aku terlalu cemen menunjukkan hal-hal yang berbau instrinsik. Tidak ada ekstradisi yang dapat menyatukan kita.

Dengan hal semacam itu, tentu kau tidak akan percaya bahwa aku tak suka kamu. Kau bukan tipeku. Aku kau tidak akan percaya bahwa Tiap malam, Tiap detik dalam hidupmu, hanya aku yang kau pikirkan, Yang menemanimu seperti kesetiaan bayangan mengekoriku. Aku sudah terlalu sering mendengar bualan semacam ini. Yang pada akhirnya kosong, nonsense.

Pernah aku berpikir, terlalu dini bagiku untuk berpacaran dengan siapapun, terlalu singkat. Bahkan aku tak pernah mengkhawatirkan siapa jodohku kelak. Aku lebih kuatir dengan nasib remaja yang kehilangan obsesinya karena cinta... Dimana-dimana "cinta" itu tak bisa diandalkan.

Tapi, Ah... Wajahmu terlalu asing... Aku tak bisa mendengar rengakan tangis hanya dengan alasan cinta. Jatuh cinta bukan alasan yang cukup untuk membuat seseorang harus berdiri tegar...

Maaf...